Good morning all, Welcome back to my blog. All praise be to Allah kita masih di beri kesehatan olehnya masih bisa bertemu walaupun online heheheh. Oke langsung saja saya akan membahas mengenai judul di atas.

Fotografi terbagi menjadi beberapa aliran besar, antara lain dokumenter (merekam apa yang nyata baik benda/orang atau peristiwa). Komersial (foto dengan tujuan untuk tujuan membantu untuk menjual sesuatu seperti untuk iklan, brosur, fashion, dan produk lainnya dan tentunya Fine Art photography.
Dari ketiganya, aliran fine art ini lebih sedikit praktisi nya. Mungkin karena tingkat kesulitannya yang cukup tinggi, membutuhkan waktu yang cukup banyak dan lebih sulit menghasilkan uang secara langsung. Fine Art photography biasanya mendapatkan uang dari menjual karya foto cetak secara langsung lewat pameran/galeri seni.
Fotografi sebenarnya termasuk keduanya, art and craft. Fotografer yang cenderung mementingkan teknik foto, peralatan (kamera, lensa), komposisi desain, berarti lebih kuat di craft-nya. Sedangkan fotografer yang cenderung art, biasanya lebih peduli dengan makna (meaning), concept (ide) dan mood dan emosi.
Bukan berarti fotografer fine art tidak peduli teknik, tapi sebaliknya perlu menguasai teknik foto dan editing supaya pesan / konsep foto tertuang dengan sempurna di hasil akhirnya. Biasanya, yang termasuk fine art photography biasanya adalah:
1. Sesuatu yang abstrak dan simbolis/konsep
Yang dipentingkan oleh fotografer Fine Art adalah makna di balik apa yang didalam foto. Contoh: Payung sebagai simbol pelindung. Angsa sebagai lambang romantis. Kursi sebagai lambang santai, rileks. Lonely tree melambangkan kesendirian/isolasi.
2. Mengunakan efek khusus, properti dan editing
Membangkitkan perasaan tertentu merupakan tujuan dari fotografer Fine Art, maka itu tidak sedikit efek khusus seperti lighting, asap, air, kostum, make-up, editing. Tujuannya adalah untuk mendramatisir suasana dan membangkitkan mood/emosi pemirsa.
Fine art photography bukan:
1. Dokumentasi dari kehidupan atau benda sekitar secara nyata dan akurat.
Fotografer Fine Art tidak mementingkan peristiwa, tempat, dan objek foto kecuali jika memiliki makna/emosi yang tersirat. Contoh: Liputan foto keluarga saat jalan-jalan, foto produk, portrait kecantikan, fashion, human interest dan lain lain.
2. Cuplikan / detail dari benda atau lingkungan
Yang menarik karena bentuk, susunan, dan tekstur, tapi tidak menggugah emosi atau memiliki makna yang mendalam. Contoh: Sisi kota atau bangunan tua, desain, detail lainnya.