Diposkan pada famous photography, Knowledge, Style_photography

Photografer Terkenal Di Indonesia (Andreas Darwis Triadi)

Fotografer adalah seseorang yang memiliki ability khusus dalam memotret objek untuk mengubah shape dari foto tersebut. Bertentangan dengan prinsip yang menyatakan bahwa memotret “pada momen yang di tentukan” yang mendominasi pemahaman dalam fotografi, seorang fotografer tak hanya harus memperhatikan keseluruhan foto yang telah diambil. Untuk menggambarkan proses, seorang fotografer harus masuk dan memahami situasi untuk mendapatkan hasil potret terbaik, serta merasakan manfaat lebih dari besarnya kepedulian dalam mendorong dan memanipulasi segala sesuatu yang perlu untuk di seimbangkan dalam suatu keadaan pemotretan, seperti: pencahayaan, hubungannya dengan subjek dan apapun itu.
Seorang photografer handal yaitu photografer yang memiliki memiliki jiwa seni. Untuk mengambil gambar tersebut mereka sudah memahami situasi yang ada. Tanpa berpikir lama mereka sudah mendapatkan hasil yang membuat siapapun yang melihat akan merasakan sensasi yang berbeda.
Berikut ini adalah Photografer terkenal yang ada di Indonesia :

Andreas Darwis Triadi

Andreas Darwis Triadi adalah fotografer yang terkenal paling berpengalaman di Indonesia. Darwis mulai merintis karirnya dalam dunia fotografi sejak tahun 1979. Kemampuannya sebagai fotografer professional sudah tidak di ragukan lagi. Prestasinya yaitu, ia dapat menunjukkan hasil karya fotografinya pada majalah tahunan Hasselblad.

Di awali pada tahun 1980 dari foto untuk brosur Hotel Borobudur dengan bayaran sebesar Rp 50.000, perjalanannya semakin dikenal karena berani menampilkan sesuatu yang berbeda. Tahun 1981 Darwis bersama para fotografer amatir memamerkan hasil karyanya. Rekan-rekan fotografernya memajang bermacam-macam foto bertemakan lanskap dan humanis, Darwis kala itu memajang foto beberapa model dan peragawati. Para pengunjung kaget sekaligus kagum. Tetapi tidak sedikit orang juga yang menyebut Darwis sebagai fotografer yang tidak tahu teknik foto serta menentang arus.

Karya Darwis di bidang fotografi juga bisa di lihat dari berbagai macam foto produk-produk untuk iklan dari berbagai produsen besar seperti Nokia, Philips, BCA, Permata Bank, Satelindo, Indofood,Sony Ericsson, Telkom, PT. Unilever, Bank Mandiri, Mustika Ratu, Sari Ayu, Warner Music, Aquarius Music, Sony Music. Darwis juga telah menghasilkan karya berupa buku mengenai fotografi seperti Kembang Setaman, Secret Lighting dan Terra Incognita Tropicale. Juga majalah Indonesian Photography.

Darwis sering membuat seminar, dan workshop tentang fotografi. Dia juga telah mendirikan lembaga pendidikan fotografi di Jakarta Selatan. Dan memiliki studio Darwis Triadi Photography, dia juga membuka sekolah yang diberi nama Darwis Triadi School of Photography. Sebuah tempat yang merupakan salah satu impian dari Darwis, agar fotografi menjadi lebih terbuka.

Diposkan pada Cerpen, Gabut ku bermanfaat

Give Your Self a Chance

Cerita Sebelumnya…

Suatu ketika, sambil menghela napas panjang sembari menggengam tangan anaknya, dengan suara lemas si ibu berkata, “Anakku, ibu telah kehilangan anak-anak ibu.”

“Tidak, Bu. Masih ada aku, Bu,”ujar si kakaksambil terisak.

“Ibu tahu kamu ada secara fisik, tetapi seperti tidak ada. Sejak adikmu pergi, juwamu seakan ikut dibawa pergi. Apa yang tesisa untuk kami, ayah dan ibumu?” ujar si ibu sembari mengusap lembut tangan anakny. “Sejak peristiwa itu, kamu seperti tidak pernah ada lagi di rumah ini.”“Rumah ini terasa mati tanpa semangat lagi. Nak, ibu tahukamu sangat menyayangi adikmu, tetapi dia telah pergi untuk selamanya. Caramu menghukum diri, tidak akan mengembalikan adikmu lagi, bahkan membuat ayah dan ibu bersedih. Ibu rasa, cukup sudah dukamu. Masih ada kami, ayah dan ibumu yang sangat  menyayangimu dan membutuhkanmu.” Ucap si ibu memohon sambil mengusap lelah mata tuanya.

Rumah ini terasa mati tanpa semangat lagi. Nak, ibu tahukamu sangat menyayangi adikmu, tetapi dia telah pergi untuk selamanya. Caramu menghukum diri, tidak akan mengembalikan adikmu lagi, bahkan membuat ayah dan ibu bersedih. Ibu rasa, cukup sudah dukamu. Masih ada kami, ayah dan ibumu yang sangat  menyayangimu dan membutuhkanmu.” Ucap si ibu memohon sambil mengusap lelah mata tuanya.

Sambil terisak si anak berkata “Maafkan ananda, Bu. Ananda bersalah. Tanpa di sadari, selama ini ananda telah membuat ibu dan ayah bersedih. Kepergian adinda dengan cara seperti itu sungguh telah melumpuhkan setengah jiwa anada. Bunda jangan bersedih lagi. Ananda berjanji akan mengubah pola piker dan sikap selama ini. Ananda akan berusaha kembali seperti dulu dan membahagiakan ayah dan ibu. Sekali lagi maafkan Ananda bu. Cepet sembuh, Bu ananda akan buktikan bahwa ananda masih anak ibu yang dulu.”

Mendengar janji tulus yang diucapkan si kakak, ibu pun segera menarik tubuh anaknya dan mereka pun berpelukan dalam keharuan.

Memberikan kesempatan pada diri sendiri

Diposkan pada Cerpen, Gabut ku bermanfaat

Give Your Self a Chance

Suatu hari, di tepian sebuah sungai, tampak dua orang kakak beradik sedang bercanda dengan riangnya. Tiba-tiba, karena kurang hati-hati, tanpa disengaja, si adik terjatuh ke dalam sungai yang cukup dalam. Celakanya, di antara mereka berdua tidak ada yang bisa berenang. Karena itu, sambil berteriak-teriak ketakutan, si kakak  meminta tolong ke sekeliling tempat itu. Tetapi karena kebetulan tempat itu sepi , pertolongan pun datang terlambat. Karenanya , si adik akhirnya tenggelam dan meninggal dunia.

Kedua orangtuanya, sanak saudara serta orang-orang di sana, walaupun merasa berduka karena meniggalnya si adik, tetapi mereka tidak menyalahkan si kakak. Mereka menerika musibah dengan lapang dada dan menganggap bahwa semua itu sudah suratan takdir  Yang Maha Kuasa. 

Namun, si kakak belum bisa menerima kejadian itu. Sejak kecelakaan itu terjadi, dia berubah menjadi anak yang pemurung dan penyendiri. Dia tidak berani dan malu menghadapi orang-orang karena hati dan perasaannya senantiasa didera perasaan bersalah. Setiap hari dia sibuk menyalahkan dirinya sendiri. Si kakak merasa bahwa karena dirinyalah adik yang sangat disayanginya meniggal. Sebagai kakak, ia merasa tak bisa menjaga adiknya sendiri sehingga peristiwa itu sangat membebani pikirannya.

Walaupun orang-orang di sekelilingnya telah berusaha memberi pengertian bahwa kejadian itu adalah sebuah kecelakaan dan dia bukanlah seorang pembunuh, tetapi tertap saja si kakak merasa sangat berdosa. Ia tak henti menyalahkan dirinya atas peristiwa itu.

Hingga suatu hari, ibunya sakit dan terbaring lemah di ranjang . saat itu, si kakak setia menemani, melayani, dan memberi perhatian kepada ibunya. Sebab,ia dipenuhi rasa takut akan kehilngan lagi orang yang disayanginya.

Memberikan kesempatan pada diri sendiri

Untuk cerita selanjutanya Klik ini…..

Diposkan pada Imajinasi_, Quotes

Silence (@MoleQuotes)


Hening


Aku adalah hening, yang tidak suka bising. Aku adalah hening malam yang tidak takut akan kesunyian, sebab kesunyian itu telah menjelma menjadi aku, namun aku selalu merasa tenang di sudut ini walau hanya seorang diri.

Aku hidup dari cahaya yang pernah redup, aku tangguh dari aku yang pernah rapuh. Setelah sekian lama menetap dalam pelik, pilu dan senyum palsu.
Kini aku kembali, menjadi seseorang yang benci ‘Kesedihan’ walau aku tau itu sebagian sifat manusiawi namun entah seakan aku enggan melihat makhluk bumi bersedih, sebab aku paham benar bagaimana rasanya, rasanya jatuh pada titik terendah. Aku harap siapapun engkau yang sedang pilu cepat berlalu, engkau yang sedang rapuh lekaslah untuk sembuh dan berbahagialah.

Jangan habiskan waktumu hanya untuk berkabung dan merenung, dirimu butuh Kamu yang abadi tidak goyah, tidak mudah patah. Semesta tidak butuh cerita perih mu namun semesta butuh cerita bagaimana kamu mengobati cerita perih mu dengan versi mu. Percayalah yang berlarut larut akan segera surut, karena kau pun butuh hidup yang layak, yang ingin kau tersenyum banyak, kasihan kalau mereka hanya tau dukanya saja.

Rasa sakit itu hanya ibarat kabut di pagi hari, tunggu matahari tiba maka ia akan menghilang bersama siraman lembut cahaya tersebut, namun tidak pernah mengubah hakikat indahnya pagi. Anggap saja pagi itu dirimu, kabut itu rasa sakit’mu yang perlahan akan hilang di telan waktu. Totalitas dalam realitas, senyuman yang didalamnya tanpa tercampur duka misalnya atau jiwa’yang benar-benar hidup walau berasal dari jiwa yang pernah redup. Usahakan selalu hidup dalam realita bahagia yang nyata bukan hanya sekedar berpura-pura bagai hidup dalam sebuah dongeng yang penuh fantasi.


(Kala itu ku sendiri)


Karya ini di kutip oleh sahabatku

@HeniNuraini

#animate

#IniQuotes