“Namun ketahuilah, ada satu hal kecil yang pernah membuat saya takut!” setelah jeda sejenak, sambil matanya menerawang seakan menembus kejadian saat peristiwa yang senyatanya terjadi, diapun melanjutkan, “Anda ingin tau apa yang saya takutkan? Bukan gunung yang tinggi, semak berduri, binatang buas dan liar di liar sana, atay tebing bahkan jurang yanv curam, tetapi….. sebutir pasir! Begini ceritanya. Pada suatu perjalanan pendakian beberapa tahun silam, karena kelalaian saya, entah bagaimana, sebutir Pasir diam-diam di kaos kaki yang saya kenakan dan masuk ke sela-sela kuku. Mungkin karena faktor kelelahan dan konsentrasi pada terjalnya medan sehingga tanpa disadari, Pasir kecil yang hampir tidak tampak itu telah membuat jari kaki saya akhirnya menjadi bengkak, terinfeksi dan nyaris di diamputasi. Setelah melewati pengobatan yang intensif, untunglah kaki ini masih bisa berfungsi seperti sediakala. Hampir saja saya tidak bisa lagi menggunakan kaki yang menjadi modal utama dalam kesenangan saya mendaki sejak saat itu, saya tau, penghalang kesuksesan bukan pada gunung yang tinggi tetapi pada hal yang remeh yang tidak kita sadari dan terabaikan, yakni sebutir pasir yang seakan tidak tampak di mata. Hal itu membuat saya harus selalu waspada dan berhati-hati di setiap kegiatan yang saya lakukan sebelum memulai melangkah menuju pendakian berikut nya agar tidak terulang lagi pengalaman pahit seperti itu.
Hari: 2 April 2020
Sebutir Pasir #1
Dikisahkan, ada seorang pendaki gunung yang sangat terkenal karena kemampuan nya menaklukkan hampir semua gunung tertinggi di berbagai negara. Dia terkenal dengan keberanian nya mengambil rute pendakian yang sulit dan menantang, fisik yang prima dan kesiagaan stamina serta mentalitas yang kuat dalam mengahadapi segala macam resiko. Kecintaan nya kepada lingkungan hidup juga mengundang penghargaan dari berbagai organisasi baik di dalam maupun di luar negeri.
Dalam sebuah konferensi pers yang di hadiri dari berbagai macam media baik cetak maupun elektronik. Setelah penghargaan yang kesekian kali di terimanya, si si reporter mengajukan pertanyaan, “Tuan, seluruh anak negeri ini begitu bangga dengan keberhasilan yang telah anda capai. Anda terkenal dengan keberanian dan kehebatan anda menghadapi marabahaya dan mampu mengatasinya dengan dengan selamat hingga kepuncak gunung dan kembali lagi. Yang ingin kami tahu, apakah anda tidak mengenal rasa takut? Dan bila ada, apa yang anda takuti?”
Si petualang pun menjawab, “Saya berterima kasih, menghargai dan bersyukur bahwa apa yang telah saya kerjakan selama ini ternyata telah mendapat perhatian oleh banyak pihak sehingga begitu banyak penghargaan telah diberikan kepada saya. Memang saya akui, menaklukkan setiap gunung adalah tantangan yang tidak bisa saya lewatkan. Di setiap pendakian ada banyak hal yang telah saya hadapi, di antara berbagai macam binatang buas, semak belukar dan bebatuan, jurang dan bukit yang curam, semua itu bukanlah hal menakutkan buat saya”.
Beberapa Properti untuk menghasilkan Food Photoraphy yang keren dan menarik
Makanan adalah objek terpenting dalam proses pengambilan gambar di food photography. Agar si makanan tampil keren, pada umumnya para tukang foto ini akan memberi tambahan beberapa properti pendukung lainnya. Sehingga hasilnya selain apik, dia juga menarik hingga mengundang siapapun untuk mencicipinya. Nah, berikut properti food photography yang bisa kamu gunakan:
1. Alas
Properti pertama yang harusnya kamu miliki adalah alas. Meskipun sepele, dia sangat mempengaruhi hasil foto lho. Umumnya, para tukang foto food photography akan menggunakan kayu yang telah di cat atau di lapisi bahan print. Namun, jika kamu tidak punya, bisa lho kamu memanfaatkan koran bekas atau kertas karton warna – warni yang dijual di toko alat tulis.
2. Properti kayu
Penggunaan properti kayu memang bisa membuat hasil makin cakep dan terkesan natural. Biasanya properti kayu yang digunakan berupa talenan, penggiling adonan kayu, entong atau nampan kayu persegi. Namun, balik lagi ya sesuai dengan kebutuhan, kamu mau foto jenis makanan apa.
3. Serbet
Serbet yang biasa kamu gunakan untuk lap tangan atau lap piring ternyata bisa, lho kamu jadikan sebagai properti food photography. Namun, pastikan serbet yang kamu gunakan adalah serbet khusus properti dan menggunakan serbet dengan warna polos, kotak atau pola lainnya hingga serbet karung goni.
4. Garpu dan Sendok
Kalau bicara makanan memang enggak bisa jauh-jauh dari sepasang alat makan ini lho, sendok dan garpu. Nah kamu bisa memanfaatkan mereka sebagai properti untuk hasil food photography makin dramatis. Bisa menggunakan sendok berbahan stainless teel atau kayu dengan berbagai ukuran.
5. Tanaman hias
Tanaman hias bisa juga lho kamu jadikan properti, dan dia buat hasil foto makin segar. Jika kamu merasa mahal tanaman hias asli, bisa kok kamu memilih tanaman hias imitasi yang bisa dipakai berkali-kali.
6. wadah
Ketika melakukan foto shoot, kamu pasti memerlukan wadah sebagai tempat objek fotomu. Kamu bisa memanfaatkan berbagai jenis gelas, mangkuk, piring atau stoples dengan berbagai warna. Kamu bisa juga kok, memanfaatkan wadah yang ada di dapurmu, seperti wajan dan teflon.
7. Etc
Properti terakhir yang bisa buat hasil food photography makin menarik adalah properti pendukung sesuai kebutuhan selain properti di atas. Misal buah, bumbu masakan, dan buah baik asli maupun imitasi.
Nah, itu dia beberapa properti yang bisa buat hasil food photography mu makin menarik. Jadi, rencananya mau foto jenis makanan apa dulu nih?