Diposkan pada lifestyle

Life Photoraphy

Kalo kita perhatikan dengan seksama, foto dapat dengan mudah kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Entah itu foto atau gambar yang terpampang di surat kabar, majalah, pameran atau bahkan foto sang pujaan hati yang ada di dompet kamu. Foto-foto itu bisa menampilkan berbagai macam subjek baik itu pemandangan alam, orang, tumbuhan, hewan atau mungkin benda abstrak yang sulit dikenali bentuk aslinya.

Bicara tentang foto, maka tak bisa dilupakan yang namanya kamera. Yup, foto yang sering kita lihat dihasilkan oleh alat atau media yang disebut dengan kamera. Dulu, kamera hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu terutama fotografer profesional maupun amatir serta pehobi fotografi. Jenisnya pun masih sangat terbatas, yaitu kamera analog atau kamera lubang jarum.

Lain halnya di zaman teknologi informasi seperti sekarang. Jenis-jenis kamera terbaru semakin beragam seperti kamera SLR, kamera DSLR, kamera mirrorless, dan kamera handphone. Nah, untuk jenis kamera yang terakhir disebutkan, siapa saja bisa memiliki kamera lewat gadget atau smartphone. Cara penggunaan kamera pun semakin mudah, dengan adanya fitur-fitur lengkap yang disediakan oleh produsen handphone. Dengan berbagai kemudahan itu, tak heran orang-orang makin keranjingan narsis dan berpose ria di depan kamera untuk selfie ataupun wefie.

Namun, bagi pehobi fotografi kelas berat atau fotografer profesional, memiliki kamera handphone tentu saja tidak cukup. Pastinya, mereka mempunyai kamera yang super canggih seperti kamera DSLR misalnya. Tak cukup sampai di situ, mereka juga mempersenjatai diri dengan perangkat fotografi pendukung seperti berbagai macam lensa, baik lensa tele, lensa wide atau lensa zoom, flashlight, lighting, yang harganya cukup menguras anggaran.


Still Life Photografer


Tantangan terbesar yang dihadapi sang fotografer dalam menerapkan still life photography yaitu bagaimana membuat objek atau benda mati terlihat lebih hidup. Dengan kata lain, subjek yang difoto tidak hanya menampilkan benda mati semata. Lebih dari itu, still life photography mampu bercerita kepada penikmat foto lewat komposisi, properti, dan pencahayaan yang bagus. Layaknya lukisan, still life photography terlihat abstrak namun mempunyai makna atau maksud tertentu di baliknya. Jenis fotografi ini sering digunakan untuk keperluan komersial seperti iklan dengan menonjolkan bentuk atau tampilan produk.

Diposkan pada Imajinasi_, Knowledge, lifestyle, review, Style_photography

Kutipan photografer

Kutipan Tentang Fotografi yang Terkenal

Apakah Anda mencari inspirasi sebelum pemotretan? Belajar beberapa kutipan fotografi dapat menginspirasi Anda ketika, semua dalam semua, menembak Anda tidak akan sangat baik. Anda mungkin mendapati fotonya memiliki efek yang menenangkan; seperti mantra. Selain itu, ketertarikan pada master seni dan gaya memotret mereka untuk mengeksplorasi sejarah dan kekayaan budaya dari bentuk seni ini.

Menggali kutipan dari penulis dan fotografer terkenal adalah peluang besar untuk menemukan efek fotografi pada masyarakat dan budaya yang berbeda.

Sebagian besar para fotografer yang besar telah, pada waktu lalu atau yang lain, slogan yang diucapkan beresonansi dengan fotografer pemula dan masyarakat umum sama. Membaca kutipan atau bahkan buku yang ditulis oleh fotografer merupakan cara yang bagus untuk mempelajari karya penulis lain dan mengembangkan karakter pribadi Anda sendiri! Beberapa kutipan yang berkaitan dengan fotografi, seperti gambar terkenal itu bernilai ribuan kata dari Filsuf China, bahkan dikenal oleh orang-orang yang tidak pernah memegang kamera. Filsuf China sendiri bahkan tidak pernah melihat kamera – setidaknya, bukan kamera seperti yang kita kenal. Sekarang mari kita lihat beberapa kutipan terbaik tentang fotografi dan pencitraan, untuk memberikan rasa percaya diri Anda dorongan ke fotografi yang lebih keren; atau Anda mungkin sangat terinspirasi untuk terjun ke dunia fotografi profesional! Kutipan inilah yang harus Anda ingat:

Hanya dengan sekejap, fotografi dapat memotret hal untuk diingat sepanjang waktu – Roland Barthes

Jika hasil jepretan Anda kurang bagus, itu karena Anda tidak cukup tau – Robert Capa

Anda perlu menyukai kesendirian untuk menjadi fotografer – Raymond Depardon

Seni sama seperti cinta, cukup dengan insting – Anatole 7

Fotografi merupakan kombinasi antara cara pandang dan kesempatan – John Stuart Mill

Anda tidak memotret foto, Anda membuatnya – Ansel Adams

Diposkan pada lifestyle, Peluang usaha, review

Karier Photography

Apakah Anda sudah lama bermimpi mengejar karir yang cemerlang dalam fotografi profesional?

Perkembangan smartphone dan keterjangkauan kamera SLR memungkinkan lebih banyak orang untuk menemukan tempat mereka di belakang lensa dari sebelumnya, aktif memotret apa saja yang mereka anggap gambar yang bagus. Bahkan jika itu selfie! Namun, penting untuk dicatat bahwa kamera smartphone memiliki pengaturan dan jika Anda ingin menghasilkan gambar berkualitas, Anda harus tahu sedikit tentang persiapan kamera Anda. Jika Anda telah berinvestasi pada kamera SLR digital, kemungkinan besar Anda akan menguasai teknik dasar dan tahu apa yang dilakukan semua fungsi dan tombol. Semuanya bagus, tetapi jika seni fotografi menarik perhatian Anda, Anda juga harus menemukan budaya fotografi – ya, ia bahkan memiliki bahasanya sendiri!, untuk mengambil foto yang layak dipajang. Jenis gambar Pak Donnadieu disinggung dalam kutipan terkenal, di atas. Superprof sekarang akan menjelaskan semua yang anda perlu tahu tentang dunia fotografi yang luar biasa.

Mencari Peluang di Objek Lukisan

Menjadi seorang fotografer bukanlah profesi yang baru di Indonesia. Namun, setiap fotografer memiliki spesialisasi berbeda yang didasarkan atas peminatan, pengalaman, ataupun ceruk pasar.

Felix Daritan adalah salah satu dari sekian banyak fotografer yang menekuni segmen lukisan. Menurutnya, spesialisasi ini tergolong masih belum banyak dalam dunia fotografi mengingat jumlah galeri lukisan di Indonesia yang sangat terbatas.

Awal mula Felix memilih karir sebagai fotografer memang tidak terlepas dari hobinya memotret ketika masih kuliah pada 2012. Selepas kuliah, dia juga aktif mengikuti sejumlah perlombaan dan komunitas untuk memperkuat jaringannya sebagai seorang fotografer.

Tak hanya itu, profesinya saat ini yang bekerja di sebuah perusahaan media juga membuatnya cukup akrab dengan dunia fotografi sehingga semakin memantapkannya untuk menekuni fotografi sebagai profesi sampingan yang menjanjikan.

“Belum banyak fotografer yang menekuni objek lukisan sebagai spesialisasi. Selain karena modal yang digunakan untuk memotret cukup besar, memotret lukisan juga membutuhkan perlakuan khusus,” katanya.

Untuk memotret sebuah lukisan, dibutuhkan kecermatan dan ketelitian untuk menghasilkan foto sesuai dengan yang dipotret. Pasalnya, hasil foto tersebut akan dipasang pada katalog lukisan untuk dijual kepada khalayak luas.

Berbeda dengan fotografi umumnya, hasil foto tidak boleh mendapatkan perlakuan berlebihan alias tidak mengalami proses perubahan signifikan karena foto harus merepresentasikan lukisan yang dijual.

“Harus dipotret apa adanya, justru saya harus lebih menonjolkan tekstur lukisan. Biasanya jika dilukis dengan cat air, teksturnya flat tetapi jika dilukis dengan cat minyak maka kontur lukisan harus terlihat seperti melihat lukisan dengan mata telanjang,” tambahnya.

Sebagai seorang fotografer profesional, dia mengaku sejumlah alat dibutuhkan untuk menghasilkan kualitas foto yang premium misalkan kebutuhan lensa yang bisa mencapai angka Rp11 juta, dan badan (body) kamera yang harganya bisa melebihi Rp13 juta.

Soal harga, Felix mengakui hal tersebut sangat relatif dan tergantung dari kebutuhan si fotografer itu sendiri. Jika tujuannya hanya untuk mengunggah foto di sosial media, misalkan instagram atau facebook, kamera digital dengan spesifikasi tinggi sangat mudah ditemukan. Apalagi, fitur kamera di ponsel saat ini juga sudah menawarkan spesifikasi tinggi.

Menggeluti dunia fotografi dinilainya cukup prospektif mendatangkan pundi-pundi uang jika dilakukan secara konsisten. Selain itu, kemampuan dalam melihat tren pasar juga penting untuk mencari peluang baru di industri ini.

Selain fokus memotret objek foto, Felix juga seringkali mencoba objek fotografi lainnya yakni street photography, dan stage photography. Variasi objek foto dinilainya cukup ampuh untuk mengurangi tingkat kejenuhan terhadap satu objek khusus yang digeluti oleh fotografer.

Ke depan, dia bahkan bermimpi untuk membuka studionya sendiri. “Mimpi ini lebih bersifat jangka panjang. Saya kira rata-rata fotografer ingin membuka studio fotonya sendiri,” tekannya.

Diposkan pada Imajinasi_, Knowledge, lifestyle

Imagination

Hello guys, welcome back to Afifah’s blog. In this blog i will sharing/explain about Imagination.

Berbicara tentang imajinasi sebelumnya saya mau nanya dulu ni ke temen-temen semua, Ada yang tau gak apa itu imajinasi?

Saya yakin pasti di antara kalian ada yang sudah mengetahui dengan setau-taunya, atau mungkin ada juga yang hanya sekedar tahu!!!

Imajinasi adalah daya pikir untuk membayangkan (dalam angan-angan) atau menciptakan gambar (lukisan, karangan, dan sebagainya) kejadian berdasarkan kenyataan atau pengalaman seseorang secara umum.

Istilah ini secara teknis dipakai dalam psikologi sebagai proses membangun kembali persepsi dari suatu benda yang terlebih dahulu diberi persepsi pengertian. Sejak penggunaan istilah ini bertentangan dengan yang dipunyai bahasa biasa, beberapa psikolog lebih menyebut proses ini sebagai “menggambarkan” atau “gambaran” atau sebagai suatu reproduksi yang bertentangan dengan imajinasi “produktif” atau “konstruktif”.

Gambaran citra dimengerti sebagai sesuatu yang dilihat oleh “mata pikiran”. Suatu hipotesis untuk evolusi imajinasi manusia ialah bahwa hal itu memperbolehkan setiap makhluk yang sadar untuk memecahkan masalah (dan oleh karena itu meningkatkan fitnes) perseorangan oleh penggunaan simulasi jiwa.


“You can’t depend on your eyes when your imagination is out of focus.” — Mark Twain

(Kamu tidak bisa bergantung kepada matamu ketika imajinasimu tidak fokus.)

“Imagination is the beginning of creation. You imagine what you desire, you will what you imagine and at last you create what you will.” — George Bernard Shaw

(Imajinasi adalah awal dari penciptaan. Kamu membayangkan apa yang kamu inginkan, kamu menginginkan apa yang kamu bayangkan dan akhirnya kamu menciptakan apa yang kamu inginkan.)


Di atas ini adalah kutipan tentang Imajinasi.

Setiap orang memiliki potensi diri. berimajinasi dengan pikirannya, dan mencari cara bagaimana untuk menciptakan imajinasi nya. logika akan mengantarkanmu dari A ke B sedang imajinasi akan membawamu kemana-mana.


“Imagination does not become great until human beings, given the courage and the strength, use it to create.” — Maria Montessori


Imajinasi kita terbang_kita bayangan nya di bumi.

Diposkan pada Landscape_photografi, lifestyle

Teknik Landscape Photography

Halo temen-temen Welcome back to Afifah’s blog. Di sini saya nge share beberapa Teknik dan peralatan yang sering digunakan fotografer landscape.

Peralatan yang sering digunakan oleh fotografer landscape

Yang pertama dan utama adalah kamera (itu mah ga usah diomongin, pasti temen – temen juga sudah tahu, hehehe). Peralatan lain yang wajib dibawa oleh seorang fotografer lansdcape adalah lensa dengan tipe fokal lebar. Mengapa? ya seperti yang telah dijelaskan di atas, obyek fotonya adalah pemandangan alam (yang sudah pasti lebar), maka dibutuhkan
lensa yang juga dapat mencakup daerah yang lebar (istilah bulenya wide angle lens). Biasanya lensa ini memiliki fokal 28mm ke bawah (untuk kamera dengan sensor full frame) atau 18 mm ke bawah ( untuk kamera dengan crop sensor) bahkan lebih kecil lagi untuk kamera dengan sensor four thrird.

Selain lensa dan kamera, biasanya fotografer landscape tripod, aneka filter (bukan filter air lho ya), serta shutter release. Sedangkan untuk teknik yang sering digunakan adalah slow speed (biasanya digunakan untuk membuat efek “kapas” pada air yang mengalir / bergerak). Teknik ini dilakukan dengan cara menyetting shutter speed pada settingan yang lambat, sehingga sensor akan ter expose lebih lama. Akibatnya adalah semua obyek yang bergerak akan mengalami motion blur sedangkan obyek statis akan tetap tajam.

Teknik ini membutuhkan posisi kamera yang stabil, sehingga dibutuhkan tripod untuk meminimalisasi gerakan, karena gerakan sedikit saja pada kamera akan membuat gambar menjadi blur. Pada kasus tertentu bahkan fotografer menggunakan shutter release dan setting mirror lockup (pada kamera DSLR) untuk menghindari getaran pada saat menekan tombol shutter dan pada saat mirror menutup.

Selain itu, pada pemotretan dengan teknik slow speed yang dilakukan pada siang hari, biasanya kita membutuhkan ND filter yang berfungsi untuk membuat obyek menjadi lebih gelap (sesuai dengan aturan segitiga exposure, semakin lama sensor ter expose, maka gambar akan menjadi lebih terang, ND filter berperan untuk membuat gambar tidak menjadi over exposure / terlalu terang).

Diposkan pada Landscape_photografi, lifestyle

Landscape

welcome back to my blog kawan, tentu nya di sini saya akan berbagi pengetahuan tentang dunia photografi.

Landscape? apa itu landscape?


“LANDSCAPE PHOTOGRAPHY IS THE SUPREME TEST OF THE PHOTOGRAPHER – AND OFTEN THE SUPREME DISAPPOINTMENT. ” –ANSEL ADAMS


Pengertian fotografi landscape

Landscape atau dalam Bahasa Indonesia disebut lanskap, sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki pengertian
tata ruang di luar gedung (untuk mengatur pemandangan alam). Jadi, fotografi landscape atau fotografi lanskap adalah salah satu jenis / cabang seni fotografi dimana obyek yang difoto adalah tata ruang di luar gedung / pemandangan alam atau keindahan alam.

Obyek foto landscape

Yup, sesuai dengan pengertiannya, obyek yang difoto pada fhotografi landscape adalah pemandangan alam, baik gunung,
laut, hutan, dan sebagainya. Fokus yang ditonjolkan oleh fhotografer pada fhotografi landscape adalah keindahan alam. Jadi foto sunset, sunrise juga termasuk dalam kategori foto landscape.
Untuk dapat memotret pamandangan alam yang indah tersebut, sering kali fhotografer harus melakukan perjuangan yang cukup
berat. Kadang sang fhotografer harus melawan ganasnya kondisi alam, seperti dinginnya pegunungan, teriknya gurun, dan sebagainya. Namun bagi sebagian fhotografer hal itu tidak menjadi masalah, karena biasanya, fhotografer landscape memiliki kegemaran untuk berwisata di alam bebas jadi sudah biasa dengan hal – hal tersebut. Yah, orang sukanya motret pemandangan alam ya pasti lah sukanya ke tempat tersebut.

Ada juga teknik dan peralatan yang sering di gunakan oleh photografer landscape. Yang mana saya akan membahas

in the next blog

klik di bawah untuk mengetahui lebih lanjut 👇

Selanjutnya……..

thanks you

Diposkan pada lifestyle

Mengenali Style Photografer

Ini dia bagi yang senang dengan dunia photography sering kali tanpa kita sadar membawa kamera kemanapun pergi dan mengabadikan semua momen atau objek yang ada di sekitar. terlebih lagi, sangat menyenangkan rasanya mencari tahu hasil karya fotografer lain baik hanya sekadar untuk mencari inspirasi, menyimpannya atau bahkan berusaha menirunya. Semakin sering melihat hasil karya orang lain, dan membandingkannya dengan hasil karya usahamu bakal menyadari bahwa kamu menyukai satu jenis style fotografi. Misalkan saja, kamu senang melihat-lihat karya foto ‘Landscapes’, yang bisa saja berarti kamu senang dengan hasil karya fotografer tersebut, atau bahkan kamu senang berburu foto yang mirip dengannya. Dari hal kecil inilah kamu bisa mulai menyadari apa style fotografimu sebenarnya.

Manfaat terbesar dari mencari tahu dan mengembangkan style fotografimu adalah hasil karyamu yang semakin mudah untuk dikenali. Saat kamu punya ciri khas style tersendiri, orang-orang akan langsung tahu bahwa itu kamu hanya dengan melihat foto karyamu saja dan tentu saja kamu akan mulai dikagumi karena keunikanmu. Sehingga kamu tidak perlu bersusah payah mencari tawaran pekerjaan lagi.

Jangan berhenti bereksperimen!

Setelah mengetahui pentingnya kamu mengenali apa stylemu, yang paling penting adalah jangan pernah berhenti bereksperimen dengan stylemu. Jangan takut untuk ‘bermain’ dengan metode lain sekalipun kamu belum pernah mencobanya. Kamu tidak akan pernah tahu kapan kamu bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa jika tidak mencoba hal yang baru dan tentu saja bisa membuat hasil karyamu semakin bagus.

Fotografer terbaik adalah mereka yang tidak pernah benar-benar puas dengan hasil karya mereka, dan selalu ingin mengembangkan hasil karyanya sehingga mereka tidak pernah “ketinggalan jaman”.

So do it!

love it!

#style photography

Diposkan pada lifestyle

Lensa Apa aja nih yang Terbaik untuk Fotografi produk dan Still Life?

Hello temen-temen, selamat berkunjung kembali ke blog saya. Di blog kali ini saya akan memberitahu all about Lensa, tentunya Lensa yang berkualitas dan juga terbaik untuk kalian yang hobinya photography.

Menggeluti dunia fotografi memang seru dengan banyaknya hal yang bisa dikulik, salah satunya adalah lensa. Kali ini soal lensa yang jadi jodohnya fotografi still life. Terkesan untuk memotret “gitu doang”, ternyata berbekal lensa yang nggak pas hasilnya bisa beda banget lho.

Fotografi still life memang lebih menantang kreativitas dibanding genre lainnya. Jika anda kerap dikomentari “Jelas saja hasilnya bagus karena kamu pakai lensa itu” atau “kameranya aja mahal”, maka itu jarang terdengar di dunia still life.

Fotografer still life bisa menghasilkan foto yang sangat bagus hanya berbekal kamera dan lensa basic lho sob! Jadi belilah lensa yang paling cocok dengan obyek foto dan style anda lalu berkreasilah tanpa memusingkan gear.

Sebelum menentukan lensa yang mana, simak dulu poin yang harus anda pertimbangkan.

Menentukan lensa berdasarkan ukuran produk

Perbedaan paling utama antara lensa adalah focal length dan ukuran aperture. Untuk produk yang kecil-kecil seperti perhiasan atau mainan, maka anda membutuhkan lensa makro agar hasilnya detil.

Sedangkan produk yang besar lebih baik dijepret menggunakan lensa serba guna yang biasanya mendukung hasil foto yang tajam, fokus dan clear.

Memilih antara lensa prime dan zoom

Lensa zoom memiliki focal length yang bisa diubah dengan memutar lensa, membuat anda lebih dekat atau menjauh dari subyek tanpa pindah posisi. Ini membuat lensa zoom sangat multifungsi, karena bsa digunakan untuk memotret produk individu maupun grup beberapa item sekaligus.

Di sisi lain, lensa prime memiliki focal length yang tidak bisa diubah. Tapi aperture lebih besar dengan hasil foto lebih baik dan harga lebih murah dibanding lensa zoom.

Berbagai fitur lainnya pada lensa

Sebagaian besar lensa modern sudah dibekali berbagai fitur canggih, misalnya image stabilisation agar hasil foto tidak nge-blur akibat goyangan kamera. Harganya tentu lebih merogoh kocek dibanding yang biasa. Namun hal ini bisa diatasi dengan memotret memakai tripod yang kokoh.

Masih ada fitur tilt shift untuk perspektif yang unik, ultra wide untuk memotret area yang luas atau super telephoto untuk zoom ekstra.

Semua tergantung dengan produk yang anda tangani, karena tiap produk memiliki karakter berbeda-beda. Pastinya semakin bagus katalog produk atau iklan yang lahir dari kamera anda maka semakin memuaskan klien.

Max Bridge mengulik lebih jauh soal lensa terbaik untuk still life yang juga jadi andalan memotret produk. Lewat artikelnya di SLR Lounge, ia menekankan bahwa still life photography biasanya dipotret menggunakan aperture tinggi dengan kualitas maksimal.

Selain itu juga tidak membutuhkan lensa dengan sistem fokus canggih karena obyeknya tidak bergerak, begitupun dengan stabilisator yang aman-aman saja absen. Karena akan lebih banyak memotret memakai tripod nantinya.

Lalu pertimbangan utama dalam memilih lensa untuk still life?

1. Lensa harus memberikan hasil tetap tajam di range f8-f11
2. Focal length lensa tetap “masuk akal” terhadap obyek foto

Lensa Still Life Serba Guna Terbaik

Memiliki lensa yang serba guna tentunya sangat membantu, apalagi jika harus mengerjakan banyak pemotretan dalam satu waktu. Tidak perlu mengganti lensa ataupun memindahkan tripod sehingga hemat waktu.

Sigma 24-105mm f/4 DG OS HSM Art

Canon EF 24-105mm f/4L IS

Nikon AF-S NIKKOR 24-120mm f/4G ED VR

Lensa 24-105 masih jadi andalan lewat range zoom yang dimiliknya dan kemampuan makro yang memuaskan. Namun ketajamannya tidaklah luar biasa meski tidak jelek, sudah cukup mumpuni untuk memenuhi keinginan klien dalam memotret produk.

Lensa Still Life untuk Makro yang Terbaik

Sebagai fotografer still life anda bakal sering memotret barang kecil-kecil atau sangat mendetil. Jadi punya lensa makro akan sangat membantu. Bukan lensa yang sekedar bisa makro tapi lensa makro 1:1 sungguhan.

Keunggulan lensa makro adalah ketajamannya yang memukau. Semakin mahal harganya maka perbedaannya ada pada optical dan kualitas bodinya. Memiliki lensa makro worth it kok karena kegunaannya yang beragam.

Murah : Sigma 105mm f/2.8 EX DG OS HSM Macro
Mid-Level : Tamron SP 90mm f/2.8 Di Macro 1:1 VC USD
Mahal : Canon EF 100mm f/2.8L Macro IS USM
Nikon AF-S VR Micro-NIKKOR 105mm f/2.8G IF-ED

Nikon AF Micro-NIKKOR 200mm f/4D IF-ED
Canon EF 180mm f/3.5L Macro USM

Jika anda hanya bisa membeli satu lensa, Max Bridge menyarankan untuk membeli lensa makro dengan focal range 100mm saja. Anda bahkan bisa membeli yang model lama jika budget tak mencukupi.

Misalnya, lensa 24-105mm yang model lama kebanyakan memiliki kualitas optik setara yang baru namun minus beberapa fitur modern yang tak menganggu fungsi. Lumayan kan lebih hemat.

Lensa Still Life Special

Jika anda sudah expert tentunya bakal kepo dengan berbagai lensa lainnya yang “siapa tau” bisa untuk still life. Tidak ada salahnya mencoba lensa wide angle lho! Perspektif yang lain dari wide angle mungkin memberikan sentuhan kreatifitas tak biasa pada project anda nantinya.

Diposkan pada lifestyle

Photography behind the scene.

Seperti judul blog kali ini yah, saya akan memberitahu beberapa foto Instagramable di belakang layar heheh. Tentunya kalian juga pasti mengalami nya iya kan kann….

Kalian pasti melakukan segala cara supaya mendapatkan hasil foto yang memuaskan, karena di era zaman sekarang itu sosial media itu sudah menjadi bagian dari gaya hidup.

Adapun salah satu media yang populer pada saat ini yaitu Instagram. Yang mana sosial media ini sangat memungkinkan Kepada para pengguna nya untuk memposting foto yang dilengkapi dengan Fitur-fitur yang menarik juga keren.

Supaya foto yang di unggah mendapat banyak tanggapan, engga sedikit para pengguna Instagram rela mempersiapkan foto dengan meyakinkan, dan foto-foto tersebut sengaja mereka jepret berdasarkan konsep dan dengan lokasi yang menarik.

Oleh karena itu lah banyak para Instagramable yang berlomba-lomba membuat foto semenarik mungkin. Padahal pada kenyataannya ada beberapa cara unik di balik pembuatan nya itu.

1.Tahan Nafas Dalem Aer

2. Tidur santuy di rerumputan

3. Mukanya Di Belit Sama Tumbuhan Hiasa Rumah.

4. Di Tiban Dedaunan Kering

5. Numpang Foto Di Halaman Bunga Punya Tentangga

6. Backgroundnya TV Di Tambah Pake Kipas Biar Uwaw gaessss (Biar Keliatan lagi Holiday)

7. Nyebur Di Laut (Ngambang Biar keren ya mbak) hehe

Nah itu adalah beberapa foto yang mungkin saja ada di antara kalian yang seperti itu.

Buat yang mau nyobain kaya gitu boleh ko, dengan cara apapun, tapi jangan terlalu bar-bar yaaa temen-temen harus tau batasan, sekitar nya kalo mau numpang foto di halaman rumah orang mending ketuk pintu terus minta izin heheh.

terimakasih.

Diposkan pada lifestyle

filosofi of photography

Hello teman-teman, selamat berjumpa kembali dengan saya Afifahhhhhhh. oke baik, kali ini saya akan sedikit berbagi ocehan kepada kalian semua. Biarpun sederhana namun ini semua penuh dengan mak’na.

“Layaknya kamera yang akan mengeluarkan hasil nya dengan bergantung kepada apa yang kita fokuskan, begitupun dengan kehidupan. kita bisa memfokuskannya untuk memotret hal-hal yang baik, dan juga bisa menenangkap hal-hal yang buruk pula”.

Itu semua kembali lagi kepada kita, pilihlah apa yang kita lihat dan apa yang ingin kita fokuskan dalam hidup kita ini?, lalu berjuanglah untuk itu.

Apabila kita mampu memotret dan memokuskannya kepada hal-hal yang baik dan indah yang kita miliki, tentunya kita akan memiliki kehidupan yang bahagia.

Begitupun sebaliknya, apabila kita berfokusnya Kepada kesialan, cacat, kemalangan, kesengsaraan, dan cela’an yang kita atau orang lain miliki, hal-hal buruk yang terjadi dalam hidup kita akan penuh dengan drama dan penderitaan.

Dari filosofi di atas apakah kalian bisa mencermati nya? memahaminya? ngertiin gitu? wkwk

Saya yakin kalian pasti mengerti dengan apa arti dari filosofi tersebut.

Dan sekarang, ambilah kamera kalian,kemudian ambil gambar sesuka hati. Dengan begitu kita semua akan mengerti bentuk bahagia dari jepretan kamera kita sendiri.

“Pilihan ada di tangan kita: Kita dapat mengikutinya, menjadi bagian dari ungkapan karya kita, atau kita dapat memperjuangkan pendapat kita yang berbeda total”.

Hiduplah sebahagia mungkin, dan fokuskan pada hal yang positif aja.

Kamera juga mempunyai tombol “DELETE”

yaitu menghapus gambar-gambar yang tidak bagus atau tidak di perlukan.

Begitu juga kita harus membuang jauh-jauh sifat yang tidak baik untuk diri kita.