Hening
Aku adalah hening, yang tidak suka bising. Aku adalah hening malam yang tidak takut akan kesunyian, sebab kesunyian itu telah menjelma menjadi aku, namun aku selalu merasa tenang di sudut ini walau hanya seorang diri.
Aku hidup dari cahaya yang pernah redup, aku tangguh dari aku yang pernah rapuh. Setelah sekian lama menetap dalam pelik, pilu dan senyum palsu.
Kini aku kembali, menjadi seseorang yang benci ‘Kesedihan’ walau aku tau itu sebagian sifat manusiawi namun entah seakan aku enggan melihat makhluk bumi bersedih, sebab aku paham benar bagaimana rasanya, rasanya jatuh pada titik terendah. Aku harap siapapun engkau yang sedang pilu cepat berlalu, engkau yang sedang rapuh lekaslah untuk sembuh dan berbahagialah.
Jangan habiskan waktumu hanya untuk berkabung dan merenung, dirimu butuh Kamu yang abadi tidak goyah, tidak mudah patah. Semesta tidak butuh cerita perih mu namun semesta butuh cerita bagaimana kamu mengobati cerita perih mu dengan versi mu. Percayalah yang berlarut larut akan segera surut, karena kau pun butuh hidup yang layak, yang ingin kau tersenyum banyak, kasihan kalau mereka hanya tau dukanya saja.
Rasa sakit itu hanya ibarat kabut di pagi hari, tunggu matahari tiba maka ia akan menghilang bersama siraman lembut cahaya tersebut, namun tidak pernah mengubah hakikat indahnya pagi. Anggap saja pagi itu dirimu, kabut itu rasa sakit’mu yang perlahan akan hilang di telan waktu. Totalitas dalam realitas, senyuman yang didalamnya tanpa tercampur duka misalnya atau jiwa’yang benar-benar hidup walau berasal dari jiwa yang pernah redup. Usahakan selalu hidup dalam realita bahagia yang nyata bukan hanya sekedar berpura-pura bagai hidup dalam sebuah dongeng yang penuh fantasi.
(Kala itu ku sendiri)
Karya ini di kutip oleh sahabatku
#animate
#IniQuotes