Diposkan pada Imajinasi_, Knowledge, lifestyle, review, Style_photography

Kutipan photografer

Kutipan Tentang Fotografi yang Terkenal

Apakah Anda mencari inspirasi sebelum pemotretan? Belajar beberapa kutipan fotografi dapat menginspirasi Anda ketika, semua dalam semua, menembak Anda tidak akan sangat baik. Anda mungkin mendapati fotonya memiliki efek yang menenangkan; seperti mantra. Selain itu, ketertarikan pada master seni dan gaya memotret mereka untuk mengeksplorasi sejarah dan kekayaan budaya dari bentuk seni ini.

Menggali kutipan dari penulis dan fotografer terkenal adalah peluang besar untuk menemukan efek fotografi pada masyarakat dan budaya yang berbeda.

Sebagian besar para fotografer yang besar telah, pada waktu lalu atau yang lain, slogan yang diucapkan beresonansi dengan fotografer pemula dan masyarakat umum sama. Membaca kutipan atau bahkan buku yang ditulis oleh fotografer merupakan cara yang bagus untuk mempelajari karya penulis lain dan mengembangkan karakter pribadi Anda sendiri! Beberapa kutipan yang berkaitan dengan fotografi, seperti gambar terkenal itu bernilai ribuan kata dari Filsuf China, bahkan dikenal oleh orang-orang yang tidak pernah memegang kamera. Filsuf China sendiri bahkan tidak pernah melihat kamera – setidaknya, bukan kamera seperti yang kita kenal. Sekarang mari kita lihat beberapa kutipan terbaik tentang fotografi dan pencitraan, untuk memberikan rasa percaya diri Anda dorongan ke fotografi yang lebih keren; atau Anda mungkin sangat terinspirasi untuk terjun ke dunia fotografi profesional! Kutipan inilah yang harus Anda ingat:

Hanya dengan sekejap, fotografi dapat memotret hal untuk diingat sepanjang waktu – Roland Barthes

Jika hasil jepretan Anda kurang bagus, itu karena Anda tidak cukup tau – Robert Capa

Anda perlu menyukai kesendirian untuk menjadi fotografer – Raymond Depardon

Seni sama seperti cinta, cukup dengan insting – Anatole 7

Fotografi merupakan kombinasi antara cara pandang dan kesempatan – John Stuart Mill

Anda tidak memotret foto, Anda membuatnya – Ansel Adams

Diposkan pada lifestyle, Peluang usaha, review

Karier Photography

Apakah Anda sudah lama bermimpi mengejar karir yang cemerlang dalam fotografi profesional?

Perkembangan smartphone dan keterjangkauan kamera SLR memungkinkan lebih banyak orang untuk menemukan tempat mereka di belakang lensa dari sebelumnya, aktif memotret apa saja yang mereka anggap gambar yang bagus. Bahkan jika itu selfie! Namun, penting untuk dicatat bahwa kamera smartphone memiliki pengaturan dan jika Anda ingin menghasilkan gambar berkualitas, Anda harus tahu sedikit tentang persiapan kamera Anda. Jika Anda telah berinvestasi pada kamera SLR digital, kemungkinan besar Anda akan menguasai teknik dasar dan tahu apa yang dilakukan semua fungsi dan tombol. Semuanya bagus, tetapi jika seni fotografi menarik perhatian Anda, Anda juga harus menemukan budaya fotografi – ya, ia bahkan memiliki bahasanya sendiri!, untuk mengambil foto yang layak dipajang. Jenis gambar Pak Donnadieu disinggung dalam kutipan terkenal, di atas. Superprof sekarang akan menjelaskan semua yang anda perlu tahu tentang dunia fotografi yang luar biasa.

Mencari Peluang di Objek Lukisan

Menjadi seorang fotografer bukanlah profesi yang baru di Indonesia. Namun, setiap fotografer memiliki spesialisasi berbeda yang didasarkan atas peminatan, pengalaman, ataupun ceruk pasar.

Felix Daritan adalah salah satu dari sekian banyak fotografer yang menekuni segmen lukisan. Menurutnya, spesialisasi ini tergolong masih belum banyak dalam dunia fotografi mengingat jumlah galeri lukisan di Indonesia yang sangat terbatas.

Awal mula Felix memilih karir sebagai fotografer memang tidak terlepas dari hobinya memotret ketika masih kuliah pada 2012. Selepas kuliah, dia juga aktif mengikuti sejumlah perlombaan dan komunitas untuk memperkuat jaringannya sebagai seorang fotografer.

Tak hanya itu, profesinya saat ini yang bekerja di sebuah perusahaan media juga membuatnya cukup akrab dengan dunia fotografi sehingga semakin memantapkannya untuk menekuni fotografi sebagai profesi sampingan yang menjanjikan.

“Belum banyak fotografer yang menekuni objek lukisan sebagai spesialisasi. Selain karena modal yang digunakan untuk memotret cukup besar, memotret lukisan juga membutuhkan perlakuan khusus,” katanya.

Untuk memotret sebuah lukisan, dibutuhkan kecermatan dan ketelitian untuk menghasilkan foto sesuai dengan yang dipotret. Pasalnya, hasil foto tersebut akan dipasang pada katalog lukisan untuk dijual kepada khalayak luas.

Berbeda dengan fotografi umumnya, hasil foto tidak boleh mendapatkan perlakuan berlebihan alias tidak mengalami proses perubahan signifikan karena foto harus merepresentasikan lukisan yang dijual.

“Harus dipotret apa adanya, justru saya harus lebih menonjolkan tekstur lukisan. Biasanya jika dilukis dengan cat air, teksturnya flat tetapi jika dilukis dengan cat minyak maka kontur lukisan harus terlihat seperti melihat lukisan dengan mata telanjang,” tambahnya.

Sebagai seorang fotografer profesional, dia mengaku sejumlah alat dibutuhkan untuk menghasilkan kualitas foto yang premium misalkan kebutuhan lensa yang bisa mencapai angka Rp11 juta, dan badan (body) kamera yang harganya bisa melebihi Rp13 juta.

Soal harga, Felix mengakui hal tersebut sangat relatif dan tergantung dari kebutuhan si fotografer itu sendiri. Jika tujuannya hanya untuk mengunggah foto di sosial media, misalkan instagram atau facebook, kamera digital dengan spesifikasi tinggi sangat mudah ditemukan. Apalagi, fitur kamera di ponsel saat ini juga sudah menawarkan spesifikasi tinggi.

Menggeluti dunia fotografi dinilainya cukup prospektif mendatangkan pundi-pundi uang jika dilakukan secara konsisten. Selain itu, kemampuan dalam melihat tren pasar juga penting untuk mencari peluang baru di industri ini.

Selain fokus memotret objek foto, Felix juga seringkali mencoba objek fotografi lainnya yakni street photography, dan stage photography. Variasi objek foto dinilainya cukup ampuh untuk mengurangi tingkat kejenuhan terhadap satu objek khusus yang digeluti oleh fotografer.

Ke depan, dia bahkan bermimpi untuk membuka studionya sendiri. “Mimpi ini lebih bersifat jangka panjang. Saya kira rata-rata fotografer ingin membuka studio fotonya sendiri,” tekannya.